Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari india hingga Cina. Oleh alasannya itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai materi minuman , bumbu masak dan obat-obatan tradisional.
Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae) , sefamili dengan temu-temuan lainnya menyerupai temulawak (Curcuma xanthorrizha) , temu hitam (Curcuma aeruginosa) , kunyit (Curcuma domestica) , kencur (Kaempferia galanga) , lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain.
Jenis Jahe:
jahe di bedakan menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran , bentuk , dan warna plimpangnya.
1.) Jahe Putih atau Jahe Kuning Besar
Jahe putih atau jahe kuning besar yang disebut juga jahe gajah atau jahe badak. Rimpangnya besar dan gemuk , ruas rimpang lebih menggembung dibandingkan dengan kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini mampu di konsumsi baik ketika masih muda maupun sudah tua. Bisa dimanfaatkan dalam bentuk jahe segar atau jahe olahan. dan juga manfaat kulit manggis
2.) Jahe Putuh atau jahe Kunung kecil
Jahe putih atau jahe kuning kecil yang disebut juga dengan jahe sentil atau jahe emprit. Ruasnya kecil , aga rata hingga agak menggembung. Jahe ini mampu dipanen setelah berumur tua. kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah , sehingga rasanya lebih pedas dan seratnya lebih tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan atau untuk diektrak menjadi oleoresin dan minyak atsiri.
3.) Jahe Merah
jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil , jahe merah selalu dipanen setelah berumur tua. Jahe ini memiliki kandungan minyak atsiri paling tinggi dibandingkan dengan 2 klon lainnya , sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan semenjak dulu jahe dipergunakan sebagai obat , atau bumbu dapur dan aneka keperluan lainnya , jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan , baik untuk membangkitkan nafsu makan dan pencernaan. Jahe yang digunakan sebagai bumbu masak terutama berguna untuk menambah nafsu makan , memperkuat lambung , dan memperbaiki pencernaan. Hal ini dimungkinkan alasannya terangsangnya selaput lendir perut besar dan usus oleh minyak atsiri yang dikeluarkan rimpang jahe.
4.) Jahe Kuning
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu kuliner , terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam , ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.
5.) Jahe Gajah
Jahe gajah banyak dimanfaatkan sebagai materi campuran makanan , minuman , kosmetika dan materi baku dalam kegiyatan industri. Semakin pesatnya acara industri obat-obatan moderen , teradisional dan industri-industri lain yang bermunculan dengan menggunakan materi baku jahe menyababkan seruan komoditi ini cendrung meningkat dari tahun ke tahun. Jahe gajah tidak hanya berpospek didalam negri saja tetapi juga memiliki peluang besar untuk diserap oleh pasar internasional. Jahe gajah berpotensi sebagai komoditas ekspor yang dikirim dalam bentuk segar , kering , asinan , minyak atsiri dan oleoresin.
Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae) , sefamili dengan temu-temuan lainnya menyerupai temulawak (Curcuma xanthorrizha) , temu hitam (Curcuma aeruginosa) , kunyit (Curcuma domestica) , kencur (Kaempferia galanga) , lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain.
Jenis Jahe:
jahe di bedakan menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran , bentuk , dan warna plimpangnya.
1.) Jahe Putih atau Jahe Kuning Besar
Jahe putih atau jahe kuning besar yang disebut juga jahe gajah atau jahe badak. Rimpangnya besar dan gemuk , ruas rimpang lebih menggembung dibandingkan dengan kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini mampu di konsumsi baik ketika masih muda maupun sudah tua. Bisa dimanfaatkan dalam bentuk jahe segar atau jahe olahan. dan juga manfaat kulit manggis
2.) Jahe Putuh atau jahe Kunung kecil
Jahe putih atau jahe kuning kecil yang disebut juga dengan jahe sentil atau jahe emprit. Ruasnya kecil , aga rata hingga agak menggembung. Jahe ini mampu dipanen setelah berumur tua. kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah , sehingga rasanya lebih pedas dan seratnya lebih tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan atau untuk diektrak menjadi oleoresin dan minyak atsiri.
3.) Jahe Merah
jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil , jahe merah selalu dipanen setelah berumur tua. Jahe ini memiliki kandungan minyak atsiri paling tinggi dibandingkan dengan 2 klon lainnya , sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan semenjak dulu jahe dipergunakan sebagai obat , atau bumbu dapur dan aneka keperluan lainnya , jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan , baik untuk membangkitkan nafsu makan dan pencernaan. Jahe yang digunakan sebagai bumbu masak terutama berguna untuk menambah nafsu makan , memperkuat lambung , dan memperbaiki pencernaan. Hal ini dimungkinkan alasannya terangsangnya selaput lendir perut besar dan usus oleh minyak atsiri yang dikeluarkan rimpang jahe.
4.) Jahe Kuning
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu kuliner , terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam , ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.
5.) Jahe Gajah
Jahe gajah banyak dimanfaatkan sebagai materi campuran makanan , minuman , kosmetika dan materi baku dalam kegiyatan industri. Semakin pesatnya acara industri obat-obatan moderen , teradisional dan industri-industri lain yang bermunculan dengan menggunakan materi baku jahe menyababkan seruan komoditi ini cendrung meningkat dari tahun ke tahun. Jahe gajah tidak hanya berpospek didalam negri saja tetapi juga memiliki peluang besar untuk diserap oleh pasar internasional. Jahe gajah berpotensi sebagai komoditas ekspor yang dikirim dalam bentuk segar , kering , asinan , minyak atsiri dan oleoresin.
Komentar
Posting Komentar